Sabtu, 07 Desember 2013

dab...

" Kau terlambat menghentikan duniawimu! Kau paksa penyesalan luar biasamu menyeruak... Tuhan sebenarnya tidak mau memberikan ini untukmu.. Dan saya pun sbenarnya benci dengar kabar ini teman.. Its ok, ini realita hidup.. Hadapai, jangan putus asa! Anda msh punya 3harta hebat untuk membawamu terbang dimasa kelak! ‪#‎cemungudpren‬! "


Status fb teman beberapa hari yg lalu yg baru sempat terbaca malam ini.


"Dab...
Wis rampung , rampung sak kabehe. sak uripku barang sik rampung Sorry sab..."
Mungkin kalimat seperti itulah yg akan terucap drku andai aku mampu menguatkan hatiku untuk berbincang dg dia , tp aku terlalu malu.

Sudah lebih dr seminggu aku mengasingkan diri dr Kehidupanku yg biasa aku jalani.
Dg keegoisanku aku tinggalkan semua teman dan org2 terdekatku.
Sepi? Iya.
Tersiksa? Pasti.
Hingga tak kuasa aku menahan , akhirnya aku membuka diri dan melihat apa yang terjadi.
Walau sekedar melihat status fb teman , tanpa komunikasi dg mereka.
karna memang hanya cara spt itulah aku kira yg terbaik untuk kulakukan saat ini.

Hati seperti terperas :(
Ingin aku menangis dan menjerit sekerasnya , begitu membaca status2 dr teman kawan dan sahabat.
Aku merasakan kepedulian mereka merangkulku , aku merasakan kasih sayang mereka memelukku.

Masih teringat jelas perbincangan beberapa minggu yg lalu , dia mengabarkan  bahwa dia akan datang sebentar lg.
Sebagai motivasi aku akan menyelesaikan semua masalahku sebelum dia sampai di indonesia.
Tp maaf teman...
Tuhan mempunyai rencana lain yg lebih indah , semua rahasiaNya.
Rencana yg telah aku matangkan tdk berjalan dan Tak kukira secepat ini gagal.

Hehee
Benar katamu teman , ini realita Hidup. Sepahit dan segetir apapun sudah seharusnya aku lalui.
Dan aku dipaksa harus mampu melaluinya.
Selalu saja aku tersenyum kecil bila teringat kata yg sering kau ucapkan  waktu itu "Dipekso mecahke masalah sik drg wayahe dinggo umure awak dw Dab"

Tdk satu atau dua kali saja kita menghadapi masalah seperti itu , dan terlalu sering kita memecahkannya hehee

Okelah teman , kali ini aku sendiri.
Trus yakinkanlah aku bahwa aku bisa melewati semua ini.
Jikapun aku gagal itu tdk masalah teman.
SetidaKnya jgn membuatku terpukul untuk kedua kalinya dg melihatmu kembali kejalan itu :)
Kamu sdh berhasil , terus pegang kemudimu arahkan sesuai naluri.
Jalan kanan uangnya dingin hehee

puisi untuk kamu




Untuk kamu...
Kau yang selalu menjadi sahabatku.
Bukan hanya diwaktu yg singkat kita dipertemukan takdir.
Bukan satu atau dua rasa saja yang kita rasakan bersama.
Cobalah menoleh ujung atau melihat permukaan.
Tak mungkin aku dan engkau kan melihatnya.

Untuk kamu...
Yang selalu mengubur sedihku.
Tak ada Keletihan yang terlihat ketika kau mencangkuli liang itu.
Meski kadang kau Mengeluh sulitnya mencari tempat.
Tempat dimana kau akan menggali liang selanjutnya Untuk menguburkan kesedihanku.
Namun tetap kau mencarikannya.

Untuk kamu...
Yang selalu memenuhi otakku.
Kau sadarkan aku bahwa bodoh dan kecilnya otakku.
Kau sadarkan aku bahwa tak ada perbedaan antara mimpi dan kenyataan Didlm hidup ini.

Untuk kamu...
Yang merasa terabaikan.
Aku pergi , aku titipkan namaku yg tak berarti.
Mungkin tidak akan tumbuh menjadi besar dan membuat rindang halamanmu.
Hanya berteduhlah dibawahnya ketika amarah mengganggumu.
Bersembunyilah dibaliknya ketika engkau malu mengusap air matamu.

Untuk kamu...
Kelak aku akan datang mengambil kembali nama yg aku aku titipkan.
Jangan menunggu jangan berharap , Aku tdk ingin ada kesedihan.
Ikuti bahagiamu pasang senyummu dan cerahkan binar matamu.
Aku tak menyesal bila sisa hidupku berada diujung senyum bibirmu.